Label

Kamis, 24 November 2011

Pesona Danau Ranau di Lampung Barat

Danau Ranau berlatar Gn. Seminung (Dok. Pribadi)
Danau Ranau merupakan danau kedua terbesar di pulau Sumatera. Danau ini terletak di perbatasan kabupaten Lampung Barat, propinsi Lampung dan kabupaten Ogan Komering Ulu, propinsi Sumatera Selatan. Kalau dari ibukota propinsi Lampung Barat; Liwa, perjalanan ke danau ini dengan sepeda motor memakan waktu sekitar 45 menit, atau sekitar 25 kilometer dengan trek jalan yang berkelok-kelok menyusuri perbukitan dan jurang sepanjang Liwa-Ranau.

Di danau ini juga terdapat Gunung Seminung. Bagi teman-teman pecinta alam asal Lampung yang suka mendaki gunung, mungkin nama gunung ini sudah tidak asing lagi, karena ini merupakan salah satu gunung yang biasa didaki oleh para aktivis pecinta alam di propinsi Lampung. Di bawah kaki gunung yang menjulur ke Danau Ranau inilah terdapat sumber mata air panas, yang menjadi daya tarik utama Danau Ranau. Di sumber mata air panas inilah terdapat pemandian air panas yang dikelilingi oleh bangunan pagar yang membatasi kompleks pemandian ini langsung dengan danau.

kompleks pemandian air panas (dok. pribadi)
Untuk ke pemandian air panas ini, kita dapat pergi dengan menumpang naik perahu bermotor milik penduduk yang hilir mudik setiap saat. Tarif menumpang perahu ini pun relatif murah, tidak lebih dari lima ribu rupiah perorang. Dan tidak perlu cemas tidak mendapatkan tumpangan atau kehabisan, karena jumlah Perahu bermotor ini cukup banyak dan selalu ada karena  merupakan alat transportasi penduduk sekitar danau ini untuk bepergian dari desa satu ke desa lain, maupun untuk penduduk desa yang di kaki bukit danau ini pergi ke pasar yang terletak di desa sukau.

pemandian air panas Danau Ranau (dok. Pribadi)
Tiket masuk ke pemandian air panas ini pun sangat murah, kalau tidak salah seingat saya tiga ribu rupiah. Saya hampir lupa karena ketika saya masuk saat itu saya dengan teman saya tidak bayar, alias gratis. Hal ini berawal ketika saat berangkat dari dermaga ke lokasi pemandian ini, kami ternyata bersama dengan seorang penjaganya. Ketika ngobrol-ngobrol di atas perahu, ia menanyakan dimana kami menginap. Kami pun mengatakan bahwa kami menginap di tambak kakak dari teman kami yang berada di samping dermaga tadi. Dan alhasil ketika sampai di lokasi, ketika kami ikut mengantri dengan para penumpang lain yang hendak membayar tiket, pejaga ini tadi menyuruh kami masuk saja tanpa perlu bayar. Asyiklah, lumayan gratisan. Hehe…

Oiya, di tepi Danau Ranau ini tepatnya di sebelah kiri dermaga (kalau kita masuk dari arah Liwa) terdapat banyak tambak ikan milik masyarakat setempat. Di sini banyak masyarakat beternak ikan air tawar, terutama ikan nila, dan kita bisa membeli ikan segar ini langsung dari tambaknya di sini. Danau Ranau ini memang merupakan salah satu sentra penyuplai ikan untuk daerah Lampung Barat dan sekitarnya. 

Adapun, nama Liwa ini sendiri berasal dari kata “Mit Lei Iwa” yang berarti “dari beli ikan”. Ceritanya, pada masa dahulu, orang-orang yang lewat di Liwa ini jika berpapasan dengan yang lainnya akan saling menyapa dan menanyakan “dari mana lu bro?” Dan jawabannya adalah selalu “mit lei iwa”, dari beli ikan bro!

Menurut sejarah, Liwa memang merupakan tempat berkumpulnya pedagang-pedagang ikan, baik ikan laut yang berasal dari pesisir yakni Krui, dan ikan air tawar yang berasal dari Danau Ranau dan sungai-sungai yang ada di Lampung Barat.

Nah, kalau main-main ke Lampung Barat, jangan lupa untuk mampir ke Danau Ranau. Mudah-mudahan berkesan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jazakumullah sudah mau meninggalkan komentar ^_^

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...